“Prime Meat memang benar-benar apa adanya, tetap tasty ‘n juicy, bahkan tetap lezat tanpa saus sekalipun. It’s classic, it’s original” (Chef Iqbal, SST.Par)
* * * * *
Sebelum abad millenium, terutama di era tahun 70an hingga
akhir 90an, steak masih menjadi barang langka bagi masyarakat Indonesia. Saat
itu, restoran steak masih tergolong jarang. Jumlahnya masih sedikit, meski di
Ibu Kota.
Kini, seiring dengan kemajuan jaman, perekonomian Indonesia
yang kian tumbuh positif, serta pesatnya era digital, membuat bisnis kuliner
juga berpacu cepat. Makin banyak restoran mewah dibuka di berbagai kota besar
di Indonesia. Jenis dan variasi rumah makan dan restoran juga makin beragam.
Cafe pun tumbuh menjamur di mana-mana. Resto franchise impor makin berjejal,
mulai dari Amerika, Jepang, hingga Korea.
Steak yang dulu menjadi makanan mewah dan mahal, mulai dapat
dinikmati dengan mudah. Kini, menu steak tidak lagi hanya menjadi konsumsi kaum
the have (orang kaya). Kuliner steak
sudah menjadi pilihan yang lumrah.
Namun, jumlah restoran steakhouse
yang menawarkan hidangan steak berkualitas tergolong masih minim. Terlebih
steak berkualitas Internasional yang dibandrol harga lokal. Masih sangat jarang
dijumpai.
Umumnya, steak yang murah bisa ditawarkan karena menggunakan
bahan yang murah pula. Hal ini menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia
hanya bisa menikmati steak kualitas rendah. Paling banter kualitas tengahan. Ya
memang itu, karena bahan bakunya murah, menghasilkan menu steak di level rendah.
Hal ini tidak bisa dibiarkan. Mutu gizi generasi Indonesia saat
ini harus ditingkatkan. Orang Indonesia sudah makin cerdas. Keluarga Indonesia
sudah tidak bisa dibodohi dengan mengkonsumsi daging steak murahan. Saatnya rakyat
Indonesia berkesampatan menikmati steak kualitas premium. Steak yang bemutu
tinggi. Hidangan steak dengan bahan-bahan berkualitas.
* * * * *
Kesadaran akan pentingnya
Steak Berkualitas
Seiring dengan pesatnya bisnis IT, dan mudahnya informasi didapat
melalui di dunia maya dan social media, informasi mengenai daging dan menu
steak berkualitas makin mudah didapat. Orang mulai sadar akan haknya
mengkonsumsi daging steak yang bermutu tinggi. Bukan steak kelas ketiga.
Lantas, steak yang bagaimana yang benar-benar berkualitas
papan atas?
Di awal tahun 2000-an, sudah mulai marak steak pinggir jalan
dangan harga lumayan. Steak model kaki
lima di pinggir jalan mulai ngetrend.
Dalam satu dekade belakangan, steak di kelas restoran menengah ke bawah juga
tumbuh. Steak warungan mulai menjamur.
Namun, karena di kelas warungan, maka kualitas juga hanya
sebatas lumayan. Kualitas daging steak masih dikamuflase dengan berbagai cara,
misalnya ditumbuk, diberi rempah yang melimpah, ditambahkan zat pengempuk, dibalut
dengan tepung, hingga direndam dengan zat kimia bercampur bumbu. Itu dilakukan untuk
mengkatrol rasa dari daging kualitas rendah tersebut.
Selain itu, cara lain mengkamuflase kualitas daging murah adalah
dengan menimpanya dengan saus, saat penyajian di piring (plating). Tujuannya, agar tektur tidak tampak jelas. Padahal, salah
satu ciri daging prime steak adalah tekstur daging yang masih orisinil, tidak
terkoyak, tidak tercabik, tidak rusak, terlihat padat rapi, namun tetap empuk
dan lembut. Truly Original!
Kualitas daging steak yang bermutu tinggi sejatinya berasal
dari grade atau level daging itu sendiri. Di peternakan sapi, terdapat beragam
variasi dan grade daging sapi. Mulai
dari kelas rendahan-murahan, hingga kelas pilihan-menawan. Nah, tibalah saatnya
para chef, pebisnis restoran dan pelaku industri kuliner memiliki tanggung
jawab moral untuk menawarkan bangsa Indonesia ini dengan daging steak kualitas
PRIME!
Steak kualitas premium tergantung dari grade daging itu sendiri. Kelezatan, tingkat keempukan, tekstur dan
marbling, serta melimpahnya sari
daging (yang membuatnya terasa juicy ‘n tasty),
berasal dari kualitas daging itu sendiri.
Hanya berasal dari sapi pilihan. Dagingnya yang benar-benar murni, tanpa banyak
rekayasa chef, tanpa banyak improvisasi bumbu dan condiments.
Memang, sejatinya makan steak yang benar-benar Prime Steak adalah tanpa bumbu, tanpa
saus, tanpa condiments apapun. Daging
steak bermutu tinggi sudah lezat dengan sendirinya tanpa campuran apapun.
“Benar-benar apa adanya, bahkan tetap tasty ‘n juicy, tetap
lezat tanpa saus sekalipun. It’s classic, it’s original,” ujar Mohammad Iqbal, chef owner, pemilik Barapi Meat &
Grill.
Nah, pesan kami, jangan terburu puas dengan kualitas steak yang
ada. Sudah saatnya bangsa ini menikmati Steak Premium dengan harga yang medium
(terjangkau). Steak berkualitas namun dapat dinikmati dengan harga yang pantas!
Itu semua ada di Barapi Meat & Grill.